Hantu Perawat

Ini cerita dari RSU AWS di Samarinda, Kalimantan Timur. Cerita ini dari istriku yang perawat di situ, di sini kutuliskan dengan yang mengalami sebagai aku. Begini ceritanya:

Aku lagi kena musibah yang parah sampai harus nginap di RS. Diagnosis? pokoknya gawat, pake nda ingat diri segala. Ya lah! kalau nda gawat ngapain sampe nginap. Mulai hari ke 2, fisik lemah, tapi ingatan mu...lai balik. Aku ingat disuntik 1x sebelum subuh dan 3x di siangnya. Suster yang nyuntik di subuh itu, pendiam. Pertama ketemu aku dibangunkannya dengan menarik selimut, di suntik di pinggulku dan dia langsung pergi dengan suntikannya. Sifat bangorku bilang: rugi gan! Perawatnya manis, kulitnya putih bersih, biarpun cuek!

Malam berikutnya, masih jam yang sama sekitar jam 4an, sejak dibangunkannya aku mencoba berkomunikasi ditambah gombalan konyol dan jawilan ke lengannya yang dingin. Sama seperti kemarin. Sama. Cuma, aku ditatapnya tajam, kemudian dia berlalu tanpa kata sambil membawa penyuntiknya. Diam, jumlah kata = 0 !

Tatapan itu lengket diingatan dan memberi rasa tidak enak, terasa betul kalau dia marah. Seharian di ranjang memikirkan tatapan itu, aku sadar juga kekonyolanku. Sudah sakit sampai nda bisa jalan, diobati tapi masih mengganggu yang merawat.

Malam berikutnya, aku sudah bangun sebelum dia datang. Selimut dibuka seperti kemarin, sebelum disuntik kubilang maaf dengan tulus atas kebangoranku, terima kasih atas rawatannya dan jujur pula aku bilang kalau dia memang manis. Dia diam saja, tapi sebelum berbalik pergi, ia menatapku dan tersenyum halus! alamak! bibirku bisa sampai ke telinga membalas senyumnya. Tapi tetap tanpa kata dan pergi.

Malam berikutnya, dia kutunggu tapi selimutku tak ada yang membuka (untuk disuntik lho! jangan berfikir ngeres ya). Aku kecewa berat tapi fikirku mungkin sakit sudah berkurang. Pada perawat yang menyuntikku di pagi hari, kutanyakan apa kondisiku membaik sampai dosis suntikan dikurangi dari 4 menjadi 3x saja. Faktanya memang badanku lebih segar rasanya. "Mas, suntikanmu sejak awal cuma 3 kali sehari" katanya sambil melihat catatan medisku.

Jelas aku ngotot, sambil nanya nama perawat malamku. Disebutkannya nama semua yang bertugas malam, tapi tidak ada yang menyuntik di jam 4 malam. Bantahanku jelas tambah keras, tapi hilang waktu aku disodori gambar semua perawat yang bertugas malam. Perawatku tidak ada di gambar, gambar itu. Dia jelas lebih manis dari mereka. Aku cuma bisa bilang: "Lalu siapa yang menyuntikku di subuh, subuh itu". Pelan, pelan kesadaranku datang.

Waktu ia muncul tidak pernah ada suara pintu terbuka, tertutup, udara yang menjadi lebih dingin, ada sedikit bau bunga layu, dinginnya lengan yang kujawil, jawil dan gerakannya yang terlalu halus hingga seperti melayang. Anehnya aku tidak merasa takut, kondisikupun sangat cepat pulih dibanding normal.

Pengalamanku ini satu contoh kalau tidak semua mahluk halus itu kerjanya mengganggu aja. Terima kasih.
Lihat Selengkapnya


Comments

Popular posts from this blog

Misteri Wentira (Kota Ghaib)

Misteri Nenek Gayung Dan Kakek Pacul

Kisah 2 Hantu